Gaya asuh merupakan pola dan tata cara dalam mengasuh/memelihara. Memelihara disini ialah dalam konteks memelihara anak. Memelihara lebih identik dan erat kaitannya dengan menjaga. Gaya asuh adalah serangkaian upaya dalam menjaga, merawat serta melindungi dari apa yang menjadi asuhannya.
Dalam konteks gaya asuh orang tua terhadap anaknya, pengaruh gaya asuh orang tua (parenting style) yang dapat mempengaruhi karakteristik anak merupakan cara-cara orang tua dalam berinteraksi secara umum dan menyeluruh dengan anaknya yang dapat berdampak baik dan bahkan juga bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak/sibuah hati. Dalam hal ini banyak sekali macam-macam gaya asuh yang dapat diklasifikasi kedalam tiga gaya asuh yakni, gaya asuh orang tua yang otoriter, permisif, dan otoritatif.
Orang tua yang bergaya asuh otoriter (authorian) merupakan sebuah upaya dalam menerapkan seperangkat peraturan-peraturan kepada anaknya yang dilakukannya secara ketat dan sepihak. Orang tersebut menuntut ketaatan secara penuh kepada anaknya tanpa memberi sedikit kesempatan untuk berdiskusi atau berdialog/musyawarah. Dalam hal ini, orang tua seperti ini sangat dominan dalam mengawasi dan mengendalikan anaknya. Selain itu, gaya pengasuhan orang tua seperti ini lebih senang manggunakan hukuman dalam menerapkan peraturan daripada menggunakan pendekatan dialog dan keharmonisan/kehangatan hubungan. Adapun pengaruh yang dimiliki pada anak-anak dari keluarga otoriter menunjukkan adanya beberapa kesulitan tertentu dalam berperilaku. Bagi mereka yang dibesarkan dalam keluarga otoriter cenderung kurang memperlihatkan rasa ingin tahu (curiosity) dan emosi-emosi yang positif serta cenderung kurang bisa bergaul.
berbeda dengan gaya asuh orang tua otoriter (authorian) adalah gaya permisif (permissive). gaya asuh orang tua permisif (permissive) cenderung memberikan banyak kebebasan kepada anaknya dan kurang memberikan kontrol. Orang tua dengan gaya permisif ini sedikit memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada anaknya. Bila anaknya tersebut berbuat salah, orang tua ini cenderung membiarkan anaknya tersebut daripada menghukumnya atau menasehatinya. Dalam hal jalinan hubungan dengan anak, orang tua dengan gaya permisif cenderung memiliki kehangatan, meskipun ada juga beberapa diantaranya yang cenderung sebaliknya. Pengaruh yang terjadi pada anak-anak dalam keluarga dengan gaya permisif (permissive) ialah, anak akan membiasakan berperilaku yang serupa. hal ini dikarenakan anak terlalu bebas untuk bertindak/berbuat tanpa ada teguran, pantauan, dan hukuman dari ornag tua. Sehingga tindak tanduk anak akan sulit untuk diatur dan bahkan melakukan perlawanan terhadap orang tuanya. macam gaya pengasuhan orang tua terhadap pengaruh dalam perkembangan anak sangat berdampak positif bila orang tua dapat menjadi yang terbaik dari yang terbaik (best of the best) dalam mengasuh anak-anaknya.
Pola gaya asuh orang tua terhadap anak yang lain adalah gaya asuh orang tua yang otoritatif. Orang tua yang bergaya keluarga otoritatif memiliki seperangkat standar denga segala peraturannya yang jelas. Orang tua pada gaya ini menuntut anaknya untuk memenuhi peraturan-peraturan yang dibuat orang tua. Perbedaan gaya otoritatif dengan macam-macam gaya pengasuh orang tua yang otoriter (authorian) dan permisif (permissive) adalah orang tua dengan gaya ini berupaya menerapkan peraturan tersebut melalui pemahaman bukan dengan paksaan. Orang tua otoritatif berupaya menyampaikan peraturan tersebut denga disertai penjelasan yang dapat dimengerti. Selain itu, anak juga diberi kesempatan untuk berpikir dan berdialog serta diberikan kesempatan untuk menyampaikan alasan-alasannya yang ada dibalik perintah atau peraturan yang diberikan orang tua tersebut. Sehingga dengan demikian, anak akan merasakan bahwa pandangannya memiliki bobot dalam peraturan atau keputusan yang ditetapkan. Dalam hal kontrol terhadap anak, orang tua dengan gaya asuh otoritatif juga melakukannya. Namun kontrol yang dilakukan orang tua dengan cara menerapkan peraturan yang dapat dimengerti dalam suasana hubungan yang hangat dan dialog yang terbuka degan saling bertanya jawab yang baik.
Anak-anak yang dibesarkan dengan gaya asuh orang tua yang otoritatif memperlihatkan kemampuan penyesuaian diri yang lebih baik. Anak-anak dari keluarga ini cenderung memiliki rasa kendali diri yang sangat kuat. Mereka juga cenderung mandiri dan lebih dapat diterima oleh teman serta memiliki keinginan kuat untuk melakukan eksplorasi.
Dari hasil penelitian beberapa ahli, seperti (Bjorklunk & Bjorklunk,1992; Croaks & Stein, 1991) mengemukakan bahwa gaya-gaya pengasuhan orang tua terhadap anaknya tersebut memberi pengaruh terhadap pembentukan perilaku dan kepribadian anak atau karakteristik anak. Orang tua yang permisif dan tidak kondusif akan berdampak bagi pengembangan kompetensi sosial dan emosional anak. Sehingga anak-anak yang dibesarkan dari keluarga yang bergaya permisif (permissive) menunjukkan kecenderungan perilaku yang tidak matang, bersifat impulsif, tergantung pada orang lain, dan memiliki harga diri yang rendah. Mereka juga sering bimbang dalam menghadapi situasi yang baru serta dalam menyelesaikan persoalan.
3 pola gaya asuh orang tua yang dapat mempengaruhi karakteristik anak sebagaimana berikut.
- Gaya asuh orang tua yang otoriter. Pada gaya ini perilaku orang tua adalah dengan adanya kontrol yang kuat dan penilaian yang kritis terhadap perilaku anak, sedikit dialog (memberi atau menerima) secara verbal, serta kurang hangat dan kurang terjalin hubungan secara emosional antara anak dan orang tua dengan baik. Pola asuh yang demikian dapat dilihat karakteristik anak yang menonjol adalah Menarik diri dari pergaulan serta tidak puas dan tidak percaya terhadap orang lain, pesimis dan kurang persuasif.
- Gaya asuh orang tua yang permisif. Pada gaya ini perilaku orang tua terhada anak adalah Tidak mengontrol, tidak menuntut, sedikit menerapkan hukuman atau kekuasaan, penggunaan nalar, hangat dan menerima masukan. Karakteristik anak yang terlihat pada pola asuh ini adalah anak merasa harga dirinya yang kurang dipandang, yang kemudian membuat kendali diri yang kurang dan berkecenderungan untuk bereksplorasi.
- Gaya asuh orang tua yang otoritatif. Pada gaya ini perilaku orang tua yang dilakukan ialah Mengontrol, hangat, reseptif, rasional, berdialog (memberi dan menerima) secara verbal, serta menghargai disiplin, kepercayaan diri, dan keunikan. Karakteristik anak yang menonjol pada anak dengan pola suh otoritatif adalah anak akan menjadi seorang yang mandiri, bertanggung jawab secara sosial, memiliki kendali diri yang bersifat eksploratif serta percaya diri.
Dari ketiga pola tersebut, kiranya dapat menjadikan bahan rujukan yang positif sehingga kita dapat tahu dan dapat memahami ciri-ciri karakteristik anak di sekolah dasar dan semoga bermanfaat.

Posting Komentar